Jenis-Jenis UPS dan Fungsinya
Ketahui jenis-jenis UPS dan fungsinya. Pelajari perbedaan Standby UPS, Line Interactive UPS, dan Online UPS agar bisa memilih sistem daya cadangan terbaik.
Jenis-Jenis UPS (Uninterruptible Power Supply) dan Fungsinya
UPS (Uninterruptible Power Supply) adalah perangkat penting yang menjaga aliran listrik tetap stabil saat terjadi pemadaman atau gangguan daya. Dengan memahami jenis-jenis UPS dan fungsinya, Anda bisa memilih sistem daya cadangan yang paling sesuai dengan kebutuhan perangkat — baik untuk rumah, kantor, maupun data center.
Secara umum, UPS terbagi menjadi tiga kategori utama berdasarkan teknologi dan cara kerjanya dalam menangani masalah kelistrikan.
1. Standby UPS (Offline)
Cara Kerja
Standby UPS adalah tipe paling sederhana dan terjangkau. Dalam kondisi normal, listrik dari PLN langsung disalurkan ke perangkat, sementara baterai hanya aktif saat terjadi pemadaman. Saat listrik padam, UPS akan beralih ke baterai dengan waktu transfer sekitar 2–10 milidetik.
Kelebihan
- Harga paling ekonomis.
- Efisiensi energi tinggi.
- Desain ringkas dan ringan.
Kekurangan
- Tidak melindungi dari fluktuasi tegangan (naik-turun listrik).
- Waktu transfer singkat bisa menyebabkan restart pada perangkat sensitif.
Ideal Untuk
- Komputer rumahan,
- Printer inkjet,
- Modem atau router rumahan.
2. Line-Interactive UPS
Jenis UPS ini adalah yang paling populer dan banyak digunakan di kantor, warnet, dan bisnis kecil (SOHO) karena seimbang antara harga dan perlindungan.
Cara Kerja
Mirip dengan Standby UPS, namun dilengkapi fitur AVR (Automatic Voltage Regulation) yang berfungsi menstabilkan tegangan saat terjadi brownout (tegangan rendah) atau overvoltage (tegangan tinggi) tanpa harus menggunakan baterai.
Waktu Transfer
- Masih ada jeda singkat saat listrik padam total, tetapi lebih cepat dibanding Standby UPS.
Kelebihan
- Harga terjangkau dengan tingkat perlindungan lebih baik.
- Efektif menstabilkan tegangan tanpa membebani baterai.
- Cocok untuk PC kantor, server kecil, dan perangkat jaringan.
Kekurangan
- Masih memiliki waktu transfer singkat.
Ideal Untuk
- Bisnis kecil dan menengah (SOHO),
- Warnet / i-Cafe,
- PC workstation kantor,
- Server entri-level.
📎 Baca juga: Tips Merawat UPS Agar Awet dan Maksimal agar performa UPS kamu selalu optimal.
3. Online UPS (Double Conversion)
Jenis UPS terbaik dan paling andal, dikenal juga sebagai Double-Conversion UPS karena proses konversi dayanya yang ganda.
Cara Kerja
Online UPS selalu aktif mengonversi daya AC ke DC (untuk pengisian baterai), lalu mengubah kembali ke AC murni untuk disuplai ke perangkat.
Karena inverter selalu aktif, tidak ada waktu transfer sama sekali (0 milidetik) saat listrik padam.
Kelebihan
- Memberikan daya paling bersih dan stabil (Pure Sine Wave).
- Perlindungan menyeluruh terhadap lonjakan, fluktuasi, dan noise listrik.
- Sangat cocok untuk perangkat sensitif dan sistem kritis.
Kekurangan
- Harga lebih mahal dibanding tipe lain.
- Efisiensi sedikit lebih rendah karena bekerja penuh waktu.
Ideal Untuk
- Data center dan server misi kritis,
- Peralatan medis sensitif,
- Peralatan laboratorium dan industri presisi.
💡 Rekomendasi: Gunakan Vertiv Online UPS atau Multipro UPS untuk perlindungan daya maksimal di lingkungan profesional.
Kesimpulan
Memahami jenis-jenis UPS dan fungsinya sangat penting sebelum membeli.
Berikut ringkasannya:
| Jenis UPS | Perlindungan | Ideal Untuk | Kelebihan |
|---|---|---|---|
| Standby UPS | Dasar | Rumah / Jaringan kecil | Murah & efisien |
| Line-Interactive UPS | Menengah | Kantor / Warnet | Stabil & hemat baterai |
| Online UPS | Tinggi | Server / Rumah sakit | Nol waktu transfer & stabil |
Jika kamu membutuhkan perlindungan daya tinggi dan stabilitas maksimal, Online UPS adalah pilihan terbaik. Namun, untuk kebutuhan kantor kecil, Line-Interactive UPS sudah sangat ideal.
0 Comments